Kamis, 18 Februari 2010

my first novel

Pada pagi hari ini banyak anak-anak yang berangkat ke sekolah mereka dengan penuh semangat dan menggunakan pakaian serba baru. Pakaian baru, sepatu baru, dan dengan rambut baru pun juga ada. Ya…itu karena hari ini adalah semester baru dimana terdapat anak-anak yang baru juga. Salah satu dari mereka itu ada seorang anak perempuan yang sangat pemalu tapi dia tetap kelihatan tenang dengan membawa tas ransel birunya yang cukup besar. Dia berjalan diantara koridor sekolahnya, ia menggunakan pakaian berwarna putih biru, dengan rambut yang dikuncir sebelas dan sepatunya ditutup dengan kantong plastik hitam. Sebenarnya ia sudah lulus dari SLTP tapi sekarang dia sedang menjalani Ospek di sekolahnya.

“Hey loe yang pakai tas warna biru cepetan baris disini!”

“Oh…iya kak!”

Setelah ia menjalani upacara penyambutan anak-anak baru cewek itu harus mengerjakan semua yang diminta oleh seniornya ada yang nyuruh menyanyi dan adapula yang menyuruh berjoget. Dan sampai-sampai senior cowoknya ada yang meminta dirayu oleh cewek-cewek yang mereka anggap cantik untuk jadi pacarnya ih…mereka itu manfaatin banget acara ospek!

Ups sampai lupa nama cewek yang dari tadi gue sebut-sebut itu namanya Frischilla Maylani Putri. Dia biasa dipanggil oleh temannya dengan sebutan chilla sebenarnya ia suka banget dengan yang namanya basket dan karate tetapi karena ia selalu dilarang oleh nyokapnya untuk tidak ikut ekskul yang dia suka kata nyokapnya

“chilla kamu jangan ikut basket atau pun karate karena olahraga itu khusus untuk para pria”

makanya sekarang chilla cukup feminim walaupun kalo pelajaran olahraga dia sangat bersemangat karena waktu ia SMP guru olahraganya selalu mengajarkan basket dan mendukung ia untuk ikut tanding melawan anak yang lain ya..walaupun hanya antar kelas chilla tetap senang kok.

Akhirnya ospek hanya tinggal satu hari lagi tetapi hari terakhir inilah yang menurutnya yang paling sulit. Hal itu karena ia harus membuat surat cinta kepada seniornya dan harus ada cap bibir segala. Jadi dia kekamar abangnya untuk membaca secara diam-diam surat yang diterima abangnya dari para cewek-cewek yang suka kepadanya. Abangnya setiap valentine selalu mendapat coklat plus surat tapi sebenarnya menurut chilla kakaknya itu tidak cakep-cakep banget!. Akhirnya ia mendapatkan surat yang menurut dia sesuai dengan yang dipikirkan dan ia langsung menyalin dan cap bibirnya ia dapatkan dari meminta kepada mamanya. Chilla sangat akrab dengan mamanya dan kalau ia sedang menghadapi masalah maka ia curhat kepadanya.

Esoknya ia memberikan surat cintanya kepada kakak senior yang menurut dia baik selama ini senior itu bernama Renaldi Benny Putra. Chilla memberikan suratnya kepada aldi karena namanya hampir sama kalo chilla akhir namanya putri kalo aldi putra. Chilla tidak ada maksud sama sekali apalagi aldi sudah memiliki pacar yang sangat terkenal galak di sekolahnya.

lanjut yuk...

“chilla woy bangun loe udah jam berapa nih loe nanti kesiangan gue gak mau karena nungguin loe gue diomelin ma dosen gue!”

“iya iya nanggung nih gue udah pake baju kok loe tunggu aja ntar gue makannya di motor aja deh!”

“beneran yah sekarang gue panasin nih motor tapi kalo loe belum selesai juga gue tinggal”

“iya..gue kapan selesainya kalo loe ajak ngomong melulu”

chilla pun bergegas menuju meja makan untuk mengambil roti yang ia akan makan di motor kakaknya nanti. Sambil berdiri ia pun meneguk segelas susu coklat hangat tanpa berperasaan lagi. Mama dan papanya sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah anak bungsunya.

“chill kamu kalau minum itu duduk jangan sambil berdiri. Kamu ini kayak unta saja”

“iya pah maaf. Chilla lagi buru-buru habis mas Sony udah bawel nanti chilla di tinggal kalo chilla kelamaan. Mah rotinya chilla bawa ya..chilla makan di motor aja”

“ya…udah hati-hati chill”

“iya dah mama..dah pah…”

***

Saat Chilla sampai di kelasnya yang sekarang dan ia duduk dibaris ketiga ia berpikir tidak terasa sekarang ia sudah mengenakan seragam berwarna putih abu-abu dimana ia selalu mendengar dari semua orang baik kakaknya maupun sepupunya bilang kalo masa SMA masa yang tidak dapat dilupakan. Tapi menurut Chilla hal itu biasa saja tidak ada perubahan pada dirinya baik sejak SMP maupun sekarang. Pikirannya buyar ketika ada seorang perempuan menepuk bahunya sambil meloncat.

“WOI…Chill loe sekolah disini juga toh! Tapi kemarin kok gue gak liat loe yah!ya…ampun bete deh gue ketemu loe lagi!”

Hah…cewek itu ternyata Lili temen chilla sejak SD. Mereka satu sekolah sejak SD, SMP dan sekarang SMA. Dan itu berarti selama 12 tahun mereka satu sekolahan.

“Lili…loe dikelas ini juga!kemarin sih sebenarnya gue liat loe tapi gue mau kasih surprise aja ke loe. Tapi gue gak nyangka kalo kita satu kelas. Ih…mangnya loe piker gue gak bete apa. Atau loe nyari tau ke anak-anak tentang gue mau sekolah dimana biar loe bisa ketemu gue! Gue gak nyangka Li ternyata loe punya kelainan alias lesbi loe yah?!”

“sialan loe Chill… gue gak gitu kali gue normal! RESEK LOE…”

chilla dan lili pun tertawa karena ya mereka suka bercanda seperti itu. Lili pun duduk disebelah Chilla.

“Chill loe gak takut apa hanya berduaan ma cowok di belakang itu?!”

Chilla pun menengok kebelakang ia tidak memperhatikan kalo selama ia sampai kelas ternyata ia tidak sendirian, tetapi ada anak cowok yang sangat tinggi kira-kira tinggi badannya sekitar 175 cm dengan rambut pendek rapih dan matanya sedikit sipit sehingga saat ia melihat seperti burung elang yang ingin menerkam mangsanya. Chilla pun menunduk ketika mereka beradu pandangan.

“oh…gak lah! Dia kan juga manusia tapi kalo loe yang jadi dia baru gue takut soalnya loe kan rajanya hantu!ha..ha..”

“SIALAN LOE… gue cantik gini mana mungkin orang akan mikir gue kayak hantu malah mereka mikir ih…hebat ya sekolahannya ada artis Dian Sastrowardoyo”

“ye..Dian diliat dari mana neng dari hongkong. Kayaknya gue salah katain loe bukannya merasa terhina malah sifat lamanya keluar narcisme loe!”

Saat mereka tertawa mereka tertahan karena tiba-tiba ada suara sepatu dan para cowok di kelas lain menggoda cewek itu yang sambil berjalan dengan lemah gemulai dan membawa tas bahunya. Cewek itu berambut panjang, berkulit putih, tinggi dan matanya seperti orang cina tetapi bukan orang keturunan. Dan cewek itu memasuki kelas Chilla. Ternyata cewek itu merupakan teman Chilla sewaktu SMP dulu, Chilla kenal dia tapi cewek itu tidak kenal. Gimana Chilla tidak kenal dengan dia karena dia itu merupakan salah satu cewek populer di sekolahnya dulu. Semua cowok berebutan untuk menjadi pacarnya, tapi ada satu cowok yang punya prinsip untuk pacaran nanti SMA mungkin itu merupakan tantangan bagi dia sehingga cewek itu mencoba bertahan untuk mendekati sang cowok.

“maaf apa ini kelas 1-4?”

“oh..iya benar”

hanya Chilla yang menjawab Lili tidak memperdulikan pertanyaan MG, karena sejak SMP Lili tidak suka kepadanya. MG merupakan panggilannya yang merupakan singkatan dari namanya yaitu Margareth. Setelah mendengar jawaban Chilla MG pun duduk di bangku tepat didepan Chilla dan Lili. Tak lama kemudian ada seorang perempuan dengan rambut keriting sambil dikuncir berjalan memasuki kelas Chilla. Ternyata cewek itu adalah Keiko Patrichia yang juga merupakan satu SMP dengan Chilla dan Lili.

“Chilla…Lili…loe disini juga gue pikir gue sendirian di kelas sini!”

Keiko memanggil mereka sambil merangkul Chilla dan Lili secara bersamaan.

“WOI… Koko loe biasa aja dong sangking kangennya loe ya ma gue Marlina Primananda”

“ih…ge-er banget loe! Gila nih orang penyakit narcisnya belum sembuh juga padahal liburan udah sebulan tapi tetep gak sembuh ya! Eh…loe tadi manggil gue apa Koko mangnya gue cowok apa! panggil gue Keiko panggilnya dengan yang lengkap jangan setengah-setengah gitu! Marah nih gue”

“Marah pake ngomong mbak! Ha…ha…!”

Chilla pun ikut tertawa mendengar pembicaraan mereka yang bisa dibilang konslet. Tapi tiba-tiba dari arah belakang ada suara yang membentak mereka.

“Eh…LOE BERTIGA GAK BISA DIAM APA! LOE TUH PADA BERISIK BANGET SIH! KALO MAU NGOBROL TUH DI LAPANGAN JANGAN DI KELAS GANGGU GUE AJA!”

Keiko dan Lili pun terdiam dan menunduk ketakutan tapi Chilla berbeda dengan mereka ia berani memandang wajah cowok itu karena Chilla walaupun luarnya feminim tapi dalamnya ia sedikit tomboi. Apalagi ia paling gak suka sama cowok yang menghina cewek.

“APA LOE LIAT-LIAT GUE KAYAK GITU! LOE GAK SUKA GUE TEGUR! BERANI JUGA LOE!”

“Chill…udah kita terima aja mang kita kok yang salah ketawa kenceng-kenceng! Loe jangan marah n jangan tanggepin tuh cowok kayaknya tuh cowok anak calon preman di sekolah deh soalnya yang gue liat tampangnya serem banget walaupun ada cakepnya juga sih! Tapi tetep aja serem!”

“tapi Li…dia tuh udah ngebentak kita! Dia kan bisa bilang baik-baik! Gak usah pake acara ngebentak segala!”

Keiko pun ikut menenangkan chilla. Karena Lili dan Keiko takut kalo Chilla nanti akan berkelahi sama cowok itu. Setelah Chilla tenang Keiko mencari tempat duduk. Dan ia melihat kalo didepan duduk Chilla dan Lili terdapat anak perempuan yang sedang duduk sendirian. Dan ia pun memberanikan diri untuk bertanya kepada cewek tersebut.

“eh…disebelah loe udah ada orangnya belom?”

“loe punya mata kan kalo tuh tempat masih kosong atau loe gak punya mata. Oh…gue lupa mang loe gak punya mata yah sampai-sampai loe juga gak bisa liat kalo Ardian udah ada yang punya!” jawab MG

“LOE…!!IH…GUE PIKIR LOE SIAPA?!GUE JUGA MALES SEBANGKU MA LOE MENDINGAN GUE SEBANGKU MA ORANG IDIOT DARIPADA SAMA LOE…”

Ya ampun gitu tuh kalo musuh udah saling ketemu lagi. Ya… memang mereka musuhan karena memperebutkan piala yang menurut mereka sangat berharga yaitu “Piala Ardian Firmansyah”. Ardian firmansyah adalah cowok yang populer di SMP dulu mereka memperebutkan cowok dingin tersebut. Sampai sekarang mereka tetap bermusuhan meskipun ardian sudah tidak satu sekolahan lagi dengan mereka. Dengar-dengar ardian sekolah di salah satu SMA negeri populer di Jakarta.

“ Ya…anak-anak kita mulai pelajarannya!! Silakan kalian duduk di tempat masing-masing”

Tiba-tiba saja wali kelas kami datang sehingga membuyarkan perkelahian dua anak tersebut karena perkelahian mereka Chilla dan Lili sampai tidak tahu bahwa bel sekolah sudah berbunyi. Karena semua tempat sudah terisi maka Keiko pun terpaksa duduk bersebelahan dengan MG.

“gue terpaksa duduk ma loe!so…loe jangan ke ge-eran!”Keiko sambil berbisik.

“siapa yang ge-er?!

“kalian berdua bisa tidak untuk diam karena pelajaran akan ibu mulai”

***

Bel istirahat pun berbunyi Chilla merasa lega karena dia merasa bosan dengan pelajaran yang diajarkan karena gurunya tersebut mengajarkan secara text book. Chilla, Lili dan keiko ke kantin sekolahannya yang cukup besar itu secara bersama-sama mereka duduk di salah satu meja panjang yang masih kosong.

“loe pada mau makan apa?biar gue yang pesenin sekalian gue mau pesen mie ayam!kayaknya mie ayamnya enak tuh” kata chilla sambil berdiri.

“gue juga mau dong pesen mie ayam and sekalian di bayarin ya..”

“ye…itu sih emang maunya loe!udah bagus gue yang pesenin! Keiko loe mau pesen apaan? WOI..kei loe mao apaan?!”

“eh…apaan?! Ya gue sama aja deh kayak kalian!”

“loe liat sapa sih Koko? Kayaknya serius gitu?! Oh…jangan-jangan loe liat cowok ganteng yah?kok loe gak ajak-ajak gue sih!”

“eh..iya tuh cowok yang lagi makan siomay ganteng juga! gue dah liat dia waktu ospek!dia nolongin gue pas dikerjain ma senior karena gue lupa nama seniornya trus dia bisikin gue nama senior tersebut!uh…baiknya”

“mana…?!Oh…dia!jadi sekarang loe dah lupa ma Ardian Ko?!”

“LILI…resek loe ya!Gue dah bilang jangan panggil gue Koko Tapi Keiko! Ardian?? kayaknya mulai dari sekarang gue udah harus stop mikirin dia kalo gue masih inget-inget dia yang ada gue sakit hati!”

“CIE…YANG MAU LUPAIN COWOK DINGIN!!!AKHIRNYA LOE SADAR JUGA KALO TUH COWOK GAK ADA BAIK-BAIKNYA!”

“LILI…jangan keras-keras tuh cowok jadi nengok! Gue kan jadi malu….”

Chilla hanya tersenyum melihat tingkah kedua temannya tersebut dia berjalan untuk memesan mie ayam yang berada tepat diseberang tempat duduk mereka. Tapi tiba-tiba….PRANG….

“LOE PUNYA MATA GAK SIH! BAJU GUE JADI KOTOR NIH…DAH GITU KASIAN KAN ABANGNYA RUGI KARENA PIRINGNYA PECAH…LOE HARUS GANTIIN NIH PIRINGNYA…!!!”

“YE…BIASA AJA KALI KOK LOE PAKE ACARA BENTAK GUE…IYA…GUE GANTIIN NIH PIRING MAU BERAPA PIRING AKAN GUE GANTI?!”

“BELAGU BANGET SIH LOE! OH…MENTANG-MENTANG LOE ANAK ORANG KAYA LOE BISA HINA GUE! LOE PIKIR LOE SAPA? ANAK PEJABAT?!”

“EH..GUE GAK HINA LOE YAH? LOE DULUAN YANG HINA GUE SEJAK DIKELAS TADI!”

“Chill…udah ah!malu kan diliat orang trus kalo ada guru gimana? ntar loe di skors lagi! kan kita baru aja masuk!”

“tapi Kei dia duluan yang nyolot ma gue!”

“udahlah Chill orang kayak dia tuh jangan ditanggepin! capek tau gak nanggepinnya nguras tenaga aja!”

Keiko dan Lili pun menarik tangan Chilla yang sebelumnya Keiko membayar ganti atas piring yang telah pecah kepada tukang mie ayam.

***

Chilla pun menceritakan semua kejadian yang terjadi di sekolahnya pagi tadi kepada mamanya. Bukannya mamanya membela Chilla yang merupakan putrinya tapi malah membela cowok tersebut.

“Yah..itu mah memang salah kamu!kenapa kamu berbicara seakan-akan cowok tersebut gak bisa gantiin piringnya. Kamu kok jadi ketus gitu? Gak baik Chill masa anak perempuan berantem sama cowok di depan orang banyak lagi…”

“Chilla gak ketus kok mah..kalo dia baik ma Chilla, Chilla juga akan baik sama dia. Buktinya selama SMP Chilla gak punya musuh? malah teman Chilla mayoritas cowok semua”

“iya mama tau…yaudah sana tidur sudah malam nanti kalo papa mu lihat kamu belum tidur papa marah lagi”

“iya mah…Chilla kekamar!selamat malam mah…”Chilla pun bergegas kekamar sambil mencium kening mamahnya.

***

Uhh…sekolah lagi baru kali ini gue merasa sekolah itu betein dulu waktu SMP gue semangat banget ‘tuk sekolah.

“WOI…DEK LOE MAU SEKOLAH GAK SIH?!”

Tiba-tiba saja kakak sulungnya Chilla, Sony membuyarkan pikiran Chilla. Mereka pun berangkat bersama-sama. Setiap hari Sony dan Chilla berangkat ke sekolah bersama-sama sejak Sony dibelikan sepeda motornya yang besar tepatnya saat Chilla SMP kelas dua. Sony memang sangat sayang Chilla meskipun ada kalanya mereka berantem. Tapi Sony jika bepergian tidak pernah lupa untuk selalu membawakan oleh-oleh untuk adiknya tersebut. Sony terkadang curhat kepada Chilla mengenai pacar-pacarnya. ‘pacar-pacarnya?’ iya…sebenarnya Sony itu merupakan cowok yang setia tetapi karena dia sudah disakitii oleh pacar pertamanya maka Sony menutup perasaannya kepada cewek-cewek, makanya setiap ada cewek yang menyukai dia, dia pacari. Tapi itu cewek-ceweknya yang suka duluan loh… alias cewek agresif. Jadi Sony sekarang hanya mempermainkan mereka karena dia tidak ada yang serius. Kalau dibilang itu jahat, tapi mau apalagi Chilla sudah mencoba memberitahu kakaknya tersebut tapi tidak pernah didengar selalu bilang kalau Chilla dapat merasakan perasaaanya apabila Chilla sudah pernah pacaran. Kakaknya berbicara seperti itu karena memang Chilla belum pernah pacaran. Makanya Lili suka menghina Chilla kalo Chilla itu lesbian tapi itu hanya bercandaan Lili saja karena sebenarnya Chilla saat SMP pernah menyukai satu cowok di sekolahnya tapi karena cowok tersebut pindah sekolah makanya dia harus melupakan cowok tersebut dan menurut Chilla melupakan cowok yang ia sukai itu sulit sekali berbeda dengan MG yang mudah sekali melupakan cowok dengan cara berpaling ke cowok lain.

***

Di SMA Chilla terdapat peraturan dimana setiap siswanya harus bergabung pada minimal satu ekskul. Hal ini merupakan kesempatan Chilla untuk masuk ekskul yang ia sukai…untuk mengenalkan masing-masing ekskul di sekolahnya pada hari itu terdapat stand-stand yang menunjukkan kemampuan dari masing-masing ekskul.

“wow..keren-keren banget ya chill…”

“ye..jangan sambil mangap gitu kali Ko!loe mau masuk ekskul mana Chill?”

“Gak tau nih..gue sih maunya masuk ekskul basket atau gak karate tapi nanti nyokap gue pasti ngelarang. Waktu SMP kmaren aja gue ketauan ma nyokap kalo ikut ekskull karate truss nyokap berpetuah deh panjang banget lagi..itu juga ketauan gara-gara ibu kita ini”

“iya..iya sorry Chill loe sih gak bilang kalo ada latihan hari itu so waktu gue nelpon loe truss nyokap loe bilang kalo ada pengambilan nilai di sekolah gue jujur aja kalo pengambilan nilainya udah kemarennya, sorry sorry..”

“udah Chill jangan dimaafin..loe juga sich ko kalo telmi tuh jangan kelewatan gitu donk!”

“ih..jangan towel kepala gue donk loe kan tau gue tuh udah bego jangan tambahin bego donk”

Chilla tidak dapat marah lagi karena melihat tingkah kedua sahabatnya itu. Merekalah yang membuat Chilla merasa betah sekolah dan mau sekolah walaupun pastinya masih ada seseorang yang paling nyebelin di sekolah itu.

Ih..ngapain tuh orang deket-deket stand basket. Jangan-jangan dia mau masuk ekskul basket lagi mampus gue…

“knapa loe Chill?oh..gue tau loe ngeliatin tuh cowok yah katanya loe gak suka n benci ma dia kok sekarang loe malah ngeliatin tuh cowok. Bener kata orang tua benci itu deket banget ma cinta Ha..ha..”

“ih..sapa lagi yang suka ma tuh orang..GAK BANGET”

“Chill dia tuh kan namanya Fandhi Nesyabana keren banget yah namanya sama kayak orangnya.uh.. pasti cewek yang jadi pacarnya beruntung banget udah dapet cowok yang ganteng dan pintar lagi”

“nenek darimana loe tau dia pinter?mangnya loe nyokapnya yang tau dia belajar apa gak dirumah”

“LILI GUE BILANG JANGAN TOWEL KEPALA GUE..ya iyalah gue tau secara dari tadi belajar matematika dia tuh nyatet terus apa yang ada di papan gue aja gak sempet nyatet”

“mangnya kalo dia nyatet truss bisa dibilang pinter tu mah bukan pinter tapi rajin. Mang dasar loenya aja tuh yang ngaca melulu bukannya perhatiin gurunya”

“ih..baru kali ini gue denger Chilla ngomong dengan sejujur-jujurnya. Gue setuju ma loe Chill”

“RESEK KALIAN BERDUA”

Uhh mudah-mudahan dia gak masuk ekskul basket dan mudah-mudahan daftarnya gak pake surat persetujuan orang tua.

***

YA AMPUN KNAPA PAKE SURAT PERSETUJUAN ORANG TUA SICH…GIMANA CARANYA MINTA TANDA TANGAN MAMAH YA…

Chilla berjalan sepulang sekolah sambil ngedumel dalam hatinya. Tapi tiba-tiba saja…ia keserempeten sebuah mobil merah.

“ADUH SAKIT..”

“YA AMPUN MAAFIN SAYA YA MBAK…SAYA TADI SEDANG TERIMA TELPON TAPI MBAK GAK KNAPA-KNAPA KAN?”

“EH..LOE GAK LIAT NIH KAKI GUE BERDARAH SAKIT TAU..”

“YA UDAH SAYA OBATIN ATAU APA PERLU SAYA BAWA MBAK KE DOKTER?”

“gak usah gue bisa obatin sendiri gipula rumah gue udah deket dari sini kok..oiya satu lagi jangan panggil gue mbak gue masih kelas satu tau..sebentar deh kayaknya gue pernah ngeliat loe yah tapi dimana yah”

“sorry deh…ok gue gak panggil loe mbak!ya iyalah loe kenal gue secara gue dulu orang terkenal. Masa loe lupa kita kan satu tim panitia perpisahan SMP dulu bagian fotografi”

“fotografi?”

Ya ampun dia kan ARDIAN wow jadi keren banget nih cowok.ups..sadar Chilla dia tuh orang yang loe gak suka loe lupa kalo dia tuh pernah ngeliatin loe dari ujung kaki mpe ujung kepala. Gak banget…

“Hello are you ok?! kok ngelamun sich. Mm..gue tau loe gi ngayalin gue yah. Gue tau kok kalo gue itu ganteng tapi jangan mpe dibawa mimpi yah nanti gue terbang donk ke mimpi loe. Jauh kali..Haha..”

“uhh..sapa lagi yang ngayalin loe. Gue itu inget sekarang loe tuh sapa..loe cowok yang paling nyebelin satu sekolahan dulu. Ngapain loe disini gue udah bete ditambah bete ma loe dapet souvenir lagi”

“loe tuh gak berubah ya Chill. Masih lucu kayak dulu”

WAIT DIA TAU NAMA GUE SERIUS NIH..OH..IYA DIA KAN SATU TIM MA GUE PAS PERPISAHAN SO DIA TAU NAMA GUE DEH…JADI ENAK DIKENAL MA ORANG YANG POPULER DI SEKOLAH DULU…

“ya ampun sekarang loe cengar-cengir sendiri. WOY CHILL SADAR LOE NTI KESAMBET LOH”

“ih..gak perlu teriak-teriak kali..udah ah gue mau balik nti luka gue makin parah kalo gak diobatin..”

“gue anterin aja yah gipula kan rumah loe ma rumah gue deket”

masa sih rumah gue deket ma rumah dia.OO..gue inget sekarang pantesan waktu itu gue ngeliat dia kearah yang sama pulangnya gue pikir dia mau kemana

“Ok..lumayan kan gratis pake ac lagi..so gue gak perlu panas-panasan”

“Chill serius loe gak mau gue obatin lukanya? nanti infeksi loh..”

“gak usah beneran, soalnya kalo diobatin loe gue malu”

“malu knapa chill?”

“gue takut darah so kalo loe obatin truss perih gue pasti teriak sambil nyakar orang”

“OHH GITU HAHA..LUCU KAMU CHILL”

***

Apa gue perlu cerita yah kejadian kemarin dengan Keiko, tapi gue takut dia salah paham lagi…duhhhh pusing gue harus bagaimana?!

“Chill loe kenapa? loe sakit? muka loe kok pucet yah”

“oh enggak gue baik-baik aja kok Li,gue cuman lagi pikirin bagaimana minta tanda tangan nyokap biar gue bisa masuk ekskul basket”

“oh gitu yaudahlah nanti juga ada jalannya mendingan loe catet tuh pelajaran nanti keburu dihapus ma bapaknya”

***

Kenapa sich gue sekelompok dengan cowok yang super duper nyebelin itu…BETE…

“baik anak-anak kalian perhatikan wajah teman kalian masing-masing untuk mengetahui secara mudah membedakan antara yang satu dengan yang lainnya, sebagai contoh kalian bisa lihat matanya apakah berbentuk sipit atau tidak, ok kalian bisa mulai dari sekarang”

“eh..loe ngapain liatin gue kayak gitu?!”

“woi jangan kegeeran deh kan tadi pak Lukman bilang kita harus liat muka masing-masing..mangnya loe pikir gue mau apa liat wajah loe yang dibilang enggak cantik itu..”

NYEBELIN BANGET SIH INI ORANG…MUKA SAMA SIFAT SAMA AJA BIKIN ENEK….

“hidung loe termasuk kelompok pesek”

“WHAT?! eh Fandhy Nesyabana loe buta apa?! hidung gue ini dari dulu terkenal mancung, loe dapat menilai darimana kalo hidung gue pesek?!”

“mancung?! enggak salah tuh hidung pesek gitu loe bilang mancung,eh mbak denger yah dirumah punya kaca kan loe perhatiin baik-baik itu hidung mancung atau enggak, tapi okelah buat nyenengin loe gue akan contreng yang kelompok mancung tapi gue kasih tambahan tulisan yaitu mancung ke dalam…HAHA”

“LOE TUH YANG BUTA EMANG KENYATANNYA HIDUNG GUE INI MANCUNG, LOENYA AJA YANG GAK TERIMA KENYATAAN KALO GUE PUNYA HIDUNG MANCUNG”

“FANDHY-CHILLA KALIAN BERDUA KENAPA BERISIK SEKALI?! DARI TADI SAYA PERHATIKAN KALIAN ENGGAK ADA AKURNYA..ADA APA SICH?!”

“maaf pak! Ini loh pak, Fandhy, dia memilih masukkan hidung saya ke jenis hidung pesek padahalkan hidung saya mancung, coba bapak perhatikan hidung saya ini termasuk kelompok apa?!”

“ya ampun hanya karena itu kalian berantem,kalian ini…Fandhy masa kamu tidak bisa membedakan mana hidung mancung dan mana hidung pesek, hidung Chilla ini termasuk kelompok hidung mancung, kamu ini bagaimana!!”

“iya pak maaf…”

***

HAHA EMANG ENAK DIA DIPERMALUKAN PAK LUKMAN PAS PELAJARAN BIOLOGI TADI…BAHAGIANYA GUE…

“WOI CHILL…senyum-senyum aja kerjaanya itu mie loe keburu enggak enak loh”

“gue lagi seneng, Li! Tadi loe liat kan muka orang yang nyebelin itu, mukanya merah banget kayak tomat pas pak Lukman negor dia…”

“eh..ada orangnya tuh dibelakang loe Chill!!!”

“sebenarnya gue males ketemu loe, tapi mau diapain lagi…tadi Pak Lukman kasih tugas kelompok ke kita semua kalo kita harus buat tempe buatan sendiri dan dikumpulkan pertengahan bulan depan, tidak boleh buatan tukang tempe..”

“OKE THANKS YA ATAS INFONYA KETUA KELAS…”

“KEIKO GENIT BANGET SICH LOE!!!”

“biarin aja, bilang aja loe cemburu Li”

HAH ENGGAK SALAH DENGER TUH…TUGAS KELOMPOK BERDUA…DAN ITU ARTINYA SELAIN DI SEKOLAH GUE AKAN KETEMU DIA DI LUAR SEKOLAH JUGA..YA TUHAN KENAPA ENGKAU MEMPERTEMUKAN AKU DENGAN ORANG ITU…

***

Agar Chilla memperoleh izin dari orang tuanya untuk dapat masuk ekskull basket Lili dan Keiko meminta izin kepada mama Chilla.

“tante bilang enggak ya enggak, tante enggak mau anak perempuan tante satu-satunya kenapa-knapa…kalian kan tahu sendiri latihan basket itu bagaimana nanti yang ada pelajaran Chilla terganggu”

“Begini saja deh tan, bagaimana kalau kami berdua ikut ekskull basket jadi Chilla akan aman dengan adanya kami berdua. Kalau mengenai pelajaran sepertinya tidak akan terganggu Tan, Chilla kan termasuk anak yang berprestasi”

“Lili..Lili…kamu itu pintar sekali merayunya, kalau seperti itu baiklah Chilla boleh masuk ekskull basket”

“HORE…HORE”

Mereka bertiga serempak meloncat-loncat karena senang akhirnya mama Chilla mengizinkan Chilla ‘tuk masuk ekskull basket.

***

Ini merupakan hari pertama Chilla mengikuti latihan basket dimana kedua sahabatnya pun rela berkorban untuk mengikui latihan walaupun sebenarnya mereka berdua mengikuti ekskull lain selain basket sesuai dengan kesukaan dan kemampuan mereka. Lili mengikuti ekskull PMR sedangkan Keiko mengikuti ekskull paduan suara karena Keiko memiliki suara emas yang apabila ia menyanyikan sebuah lagu membuat kedua sahabatnya terharu karena suaranya yang bagus itu. Sedangkan Lili memiliki sifat sosial tinggi makanya kedua sahabatnya itu selalu meminta pertolongan dengan Lili karena semua permintaannya pasti disanggupi.

“TOLONG KALIAN MAJU SATU PERSATU UNTUK MEMPERKENALKAN DIRI KALIAN MASING-MASING!”

“memangnya harus pake teriak-teriak ya?!”

“sssttt…Lili kalo didengar orangnya bagaimana?! Dia itu terkenal galak apalagi sama junior yang cantik-cantik mungkin bagi dia junior yang cantik dapat mengalahkan dia”

“ahhh…gue gak takut Ko! Masa loe sama cewek kayak gitu takut! Kalo loe Chill gimana?!”

“hah apa?! Sorry gue gak dengerin ngomongan kalian..”

“loe liatin apa sich Chill, serius banget sampe-sampe ngomongan gue ma Koko enggak didenger”

“ohhh..enggak gue enggak liatin siapa-siapa kok..”

“BOONG DIA LAGI NGELIATIN KAK RENALDI BENNY PUTRA”

“KOKO!!!!”

“LOE YANG PALING POJOK!! MAJU SEKARANG”

“OHHH..IYA KAK”

ADUH GAWAT GARA-GARA KEIKO GUE DAPAT MUSUH DEH KAKAK SENIOR LAGI, YA AMPUN GIMANA GUE ENGGAK DIOMELIN, KAK MEY KAN CEWEKNYA KAK ALDI…

“LOE PUSH UP 100 KALI…SEKARANG…BERANI- BERANINYA LOE NGELIATIN COWOK GUE!!!”

“enggak kok kak saya tidak sedang melihat pacar kakak tapi saya sedang melihat gaya shot cowok itu”

“LOE PASTI BOONG GUE ENGGAK PERCAYA MA LOE KARENA GUE AKUI COWOK GUE ITU CAKEP BANYAK JUNIOR-JUNIOR YANG SUKA DAN SETAU GUE LOE KAN NULIS SURAT CINTANYA PAS MOS KE COWOK GUE”

Wah ini emang rezeki gue karena hari pertama latihan gue udah disuruh push-up 100 kali mungkin ini cobaan untuk gue, gue gak boleh ngeluh…CHILLA SEMANGAT…

***

Sejak latihan pertama di mulai Chilla selalu dikerjai oleh senior-seniornya tidak kecuali kedua sahabatnya sehingga keduanya tidak kuat lagi menghadapi senior-seniornya tersebut. Bagi mereka berdua senior di basket dengan senior mereka di ekskull lain yang mereka ambil berbeda sekali. Senior mereka semua baik-baik terhadap junior beda sekali dengan senior basket. Keduanya pun mengundurkan diri dan mereka berdua meminta Chilla untuk ikut mengundurkan diri tapi Chilla menolak karena basket merupakan kesukaan Chilla sejak kecil ini merupakan cita-cita Chilla untuk masuk kelompok basket sehingga dia dapat mempelajari trick-trick basket.

“LOE CEPET AMBIL BOLANYA DAN SETELAH ITU JANGAN LUPA BAWAIN MEREKA MINUMAN DAN HANDUK”

“BAIK KAK!”

Walaupun gue cuman sebagai orang yang mengambilkan bola dan handuk tapi gue tetap senang karena setelah mereka pulang semua gue dapat mempraktekkan apa yang mereka lakukan sekarang, ini cobaan untuk gue gue harus tetap semangat…

“AWWW…”

“ups…sorry abisnya loe ngelamun sich so gue enggak sengaja deh emang bolanya aja tuh yang mau deket ma kepala loe…HAHA”

“CHILLA SEBAGAI HUKUMAN UNTUK LOE KARENA NGELAMUN NANTI SETELAH LOE MASUKKAN BOLANYA KE DALAM LOE PUSH UP 100X DAN BERSIHKAN RUANGAN EKSKULL KITA LOE PEL YANG BERSIH..DENGER ITU CHILLA”

“iya kak saya akan kerjakan hukumannya nanti”

***

Huh sakit banget tangan dan kaki gue dan gue harus ngepel ruangan ini…besar banget ruangannya apa sanggup tangan gue..gue harus sanggup..

“loe ngapain disini?! udah jam berapa ini?!”

“FANDHI YA AMPUN LOE NGAGETIN GUE AJA…loe sendiri ngapain disini loe kan enggak ikut ekskull basket?!”

“gue abis dari perpustakaan cari tugas cara pembuatan tempe..loe lupa ya kita kan punya tugas kelompok membuat tempe?!”

YA TUHAN GUE LUPA KALO ADA TUGAS KELOMPOK..ADUH GARA-GARA SIBUK BASKET NIH…

“hmm…iya gue lupa, sorry ya!!”

“enggak usah senyum-senyum gitu deh, enggak enak tau diliatnya. Oke kali ini loe gue maafin tapi nanti pas proses pembuatanya loe harus datang, kalo enggak loe akan gue coret namanya dan itu berarti loe enggak dapat nilai dari pak Lukman”

“aduh Fandhi thanks ya…”

Aneh ini orang biasanya dia galak ma gue tapi kenapa sekarang dia jadi baik, pasti karena muka gue yang seperti anak kecil so dia engak tega deh ngomelin gue..hehehe…

“loe lagi ngepel?! Mau gue bantu?!”

“wahh..boleh-boleh emang gue lagi butuh bantuan karena badan gue udah remuk-remuk nih tadi di hukum push-up 100 x”

“ohh yaudah kalo gitu loe duduk aja disini biar semuanya gue yang ngepelin karena kan sekarang kita udah berteman so sesama teman harus saling menolong,benar kan?!”

“Ohh..iya bener tuh! Gue setuju 100 %..hehe”

Fandhi kalo diliat-liat ganteng juga benar kata Keiko kalo dia itu ganteng..loh-loh Chilla bangun loe kan baru akrab sama dia kan sekarang so loe belom tau sifatnya dia itu kayak gimana?! oke tarik nafas dalam-dalam trus buang pelan-pelan…

“kenapa buang nafas kayak gitu Chill?! Loe terpesona yah ma gue?! Wah jadi enggak enak nih..”

“YEH..GE-ER, GUE ITU NAFAS KAYAK GITU BIAR BISA HILANGIN LELAH GUE TAU..”

***

Dear Dia hari ini merupakan hari yang paling mengejutkan bagi aku karena tadi Fandhi anterin aku pulang dengan motornya itu. Aneh bukan?! Kan kamu tau Dia kalo dia itu cowok yang paling nyebelin di sekolah. Dia thanks yah kamu rela dengerin curhatan aku dari SMP hingga sekarang SMA.

“waktunya tidur!!”

***

“hai Chill..boleh gabung kan?!”

“wuiss..ketua kelas kita udah akur nih sama Chilla, biasanya berantem terus kok mendadak akrab sich”

“apaan sich Kei?! Iya kita sekarang udah akrab emang enggak boleh apa?! Kan enggak enak kalo kita berantem terus”

“Koko kayaknya kita ketinggalan cerita yah?! Kok loe enggk cerita- cerita ke kita berdua sich Chill”

“udah kalian berdua jangan mojokkin Chilla kayak gitu dong, kan kasian dia tuh liat mukanya udah merah gitu, kita berdua akrabnya baru kemarin kok so mungkin Chilla belum sempat cerita sama kalian berdua”

“WAHH..DI BELA NIH CHILL”

“KOKO..”

***

Hari ini gue dan fandhy akan kerja kelompok untuk membuat tempe, berhubung dirumah sedang ada nenek menginap makanya kami mau tidak mau membuatnya di gazebo taman belakang.

“fan loe mau minum apa?”

“hmmm apaan aja deh chil”

“oh kalo gitu gue bawain air mentah aja deh..hehe enggak-enggak cuman bercanda kok”

Ehhh ada nenek dengan mama tapi kok kenapa mereka berbicaranya berbisik. Apa yang mereka bicarakan jadi penasaran.

“bu, sudah jangan dibahas lagi mengenai mama kandung chilla. Anggap saja kedua orang tua kandungnya sudah meninggal. Dan chilla adalah anak kandung kami berdua, lagipula ini merupakan jalan yang terbaik untuk chilla sendiri”

“kamu ini gimana ndok?!bagaimanapun adik mu itu ibu kandung chilla kamu tahu itu. Dan sekarang chilla sudah cukup umur untuk mengetahuinya”

APA?!APA AKU ENGGAK SALAH DENGAR?!AKU BUKAN ANAK KANDUNG MAMA DAN PAPA. ENGGAK ITU ENGGAK MUNGKIN!!!! AKU PASTI SALAH DENGAR, IYA AKU PASTI SALAH DENGAR!!!!

“chill woi chill loe kok ngelamun teruss sey kapan selesainya nih tugas kalo loe bengong terus”

“oh…sorry”

“loe gak apa-apa kan?! Loe sakit yah?! Kalo loe sakit yaudah kita belajarnya sampe disini aja”

“enggak gue baik kok. Kita lanjutin aja tanggung tinggal dibungkus kan

***

APA BENAR DENGAN APA YANG GUE DENGER TADI SIANG, KALO GUE BUKAN ANAK KANDUNG DARI ORANG TUA GUE YANG UDAH GUE KENAL DAN TAHU KALO GUE ADALAH PUTRI BUNGSU DARI KELUARGA INI. BAGAIMANA KALO ITU BENAR?! LALU SIAPA ORANG TUA YANG UDAH NYIA-NYIAIN GUE SLAMA INI?! KENAPA MEREKA TEGA NITIPIN GUE?!

“WOIIII CHILLL BENGONG AJA LOE!!! DIPANGGIL MAMA TUH DIBAWAH KITA DISURUH KUMPUL KATANYA ADA YANG MAU DIBICARAIN”

“DASARRR GAK SOPAN!!!KETOK PINTU DULU KALO MAU MASUK?!”

“dari tadi gue dah ketok tuh pintu mpe tangan gue merah gini mang dasar loenya aja yang bengong teruss mpe gak denger suara gue”

Jangan-jangan mereka mau bicarain tentang apa yang gue denger tadi siang lagi, duhhhh gimana nih?!

“ eh chilla cucu nenek, kesini sayang duduk disebelah nenek”

“iyah chil, duduk di sebelah nenek sana.”

“mau bicara apa mah?! Chilla masih banyak tugas nih”

“chilla sayang kamu harus tabah dan sabar yah dengan apa yang akan papa dan mama bicarakan”

“sebenarnya mau bicara apa pa?!”

“sayang bagaimanapun kami adalah orang tua yang selalu sayang dengan kamu dan kamu harus tetap menganggap kami orang yang sangat sayang dengan kamu yah?”

“sebenarnya mama dan papa bicara apa?! chilla gak ngerti, mama dan papa kan benar orang tua chilla”
“sayang kamu bukan anak kandung mama dan papa lebih tepatnya kamu adalah keponakan mama dan papa”

“APA?!itu pasti salah, chilla kan anak mama dan papa hanya mama dan papa orang tua chilla”

“sayang dengar papa, kamu adalah puteri kedua dari tante meysi, kamu kenal kan dengan tante meysi?! Beliau adalah adik dari papa, karena alasan tertentu tante meysi mamamu menitipkan kamu ke mama dan papa”

Bukannya tante meysi kaya?!tapi kenapa aku dititipkan ke papa dan mama, tante lebih kaya ketimbang papa. Lalu kenapa ia tega tinggalin aku?!

“karena kamu sudah besar maka nenek maksa mama dan papa untuk memberitahu mu tentang kebenaran semuanya”

“ma, salah chilla apa sampai-sampai mama dan papa tega berbohong seperti ini. Ma chilla janji chilla akan keluar dari basket tapi chilla mohon bilang kalo ini semua kebohongan mama dan papa agar chilla keluar dari tim basket”

“sayang ini semua benar, kamu harus tabah yah sayang mama tetap menganggap mu sebagai anak kandung mama”

Aku enggak percaya kalo ini semua terjadi kepada ku, biasa hal ini terjadi saat aku menonton sinetron ataupun drama korea yang sangat mengharukan aku benar tidak percaya kalo ini terjadi kepada diriku, aku dibuang oleh orang tua kandung ku tanpa alasan yang jelas mungkin kalo alasannya karna mereka tidak mampu membiayai aku, aku dapat mengerti tapi orang tua kandungku sangatlah kaya lalu mengapa mereka membuang ku dan tidak mengurus ku layaknya kakak dan adik kandungku. Apa salahku sehingga mereka tidak mengharapkan ku?! Kenapa semua merahasiakannya?! Kenapa tante meysi selalu datang kerumah tanpa ekspresi apapun hanya ekspresi yang datar layaknya aku ini keponakannya bukan perhatian layaknya seorang ibu kepada anaknya?!

Tanpa terasa chilla tidak memperhatikan waktu yang sudah larut sedangkan besok ia harus masuk sekolah pada pagi hari.

***

“ pagi chil, kok tumben loe telat biasanya loe paling pagi di kelas. Kenapa kamu chil?”

“gue baik-baik aja ko!!”

“loe enggak baik, loe aneh banget kantung mata loe item banget tuh, loe semalam begadang yah”

“loh chill kok loe nangis, ko loe apain chilla?!”

“gue gak apa-apain kok li, gue cuman Tanya keadaan dia aja”

“ini bukan kesalahan koko, gue emang lagi ada masalah besar di keluarga gue, yang membuat gue down, gue gak tahu harus gimana li?!gue gak bisa terima kenyataan yang berat ini. Kenapa gue dilahirkan ke dunia ini li?!kenapa gue gak digugurin aja sekalian biar gue gak ngalamin ini semua!!”

“chill loe ngomong apa sih?! Loe tuh harusnya bersyukur loe punya orang tua dan kakak yang nyayangin loe, kakak gue aja gak seperhatian kakak loe”

“gue setuju dengan lili, loe jangan karna berantem kecil ma kakak loe terus loe bilang kayak gitu!!”

“gue gak berantem dengan siapapun, tapi ini kenyataan yang pahit buat gue, (sambil tersedat-sedat chilla pun mengucapkan kata yang membuat kedua sahabatnya kaget) gu..gu..gue bu..bukan anak kan..dung orang tua gue..gue harus gimana li-ko gue bingung…kenapa ini terjadi ma gue, salah gue apa terhadap mereka?!

(lili dan koko kaget mendengarnya hingga lili tidak dapat menahan air matanya, sedangkan koko dengan ekspresi kagetnya dia menutup kedua tangannya ke bibirnya)

“LOE BERCANDA KAN CHILL?! ENGGAK ITU PASTI GURAUAN LOE KAN?! GUE TAHU LOE PUNYA KELUARGA YANG SANGAT SAYANG MA LOE SO INI PASTI BOONG”

“ANDAIKAN INI HANYA SUATU KEBOHONGAN GUE PASTI AKAN GEMBIRA LI, TAPI INI KENYATAANNYA KALO GUE ANAK YANG DIBUANG OLEH KEDUA ORANG TUA GUE, GUE GAK BISA TERIMA ORANG TUA DAN ABANG YANG SELAMA INI GUE SAYANG ADALAH TANTE GUE BUKAN MAMA GUE,,”

“HUMMM,,,CHILLA..SABAR YAH SAYANG” (lili dan koko pun tidak tega melihat sahabatnya menangis meraung-raung dan secara spontanitas mereka pun memeluk chilla yang sedang menangis)

Tanpa mereka sadari ternyata Fandhi mendengar pembicaraan mereka di taman. Dan tanpa disadari oleh fandhi sendiri, ia mengeluarkan air mata terharu atas peristiwa yang dialami oleh chilla.

***

“assalammualaikum”

“ehh anak mama sudah pulang toh, bagaimana hari ini?!”

“ohh ada tante meysi toh, alhamdulilah menyenangkan kok tan!! Tan sorry chilla tinggal dulu, chilla mau ganti pakaian”

“ohhhh,,, iyah ganti pakaian yah” (dengan wajah pucat dan kaget tante meysi mempersilakan chilla untuk mengganti pakaiannya)

“sayang kamu kok gitu, temani dulu mama kamu”

“mama?! Mama ku hanya satu yaitu mama nani, bukan orang lain”

“CHILLA KAMU?!”

“udah mbak, gak apa-apa kok”

Chilla pun berlari meninggalkan kedua mamanya itu tanpa mempedulikan ucapan mama angkatnya. Chilla belum bisa menerima kenyataan ini, ia masih menangis dalam kesendiriannya. Ia berpikir kalau ia tidak dibutuhkan oleh orang tua kandungnya dan ia bingung harus bersikap bagaimana dengan keluarga yang telah mengasuh dan menyayanginya itu. Tanpa sadar dalam kebingungannya ia mengeluarkan air mata. Ia tidak dapat menghitung sudah berapa kali ia menangis. Anak mana yang dapat menerima kenyataan bahwa ia selama ini hidup dengan bahagia memiliki orang tua yang selalu mengerti dengan kemauannya dan menyayanginya dengan sepenuh hati dan memiliki kakak yang selalu berdiri di sampingnya untuk melakukan apapun yang ia minta lalu tiba-tiba saja mereka berubah menjadi oran asing bagi dirinya.

“dek maafkan chilla yah, sepertinya ia belum bisa terima kenyataan ini?!”

“iya mbak tidak apa-apa, bagaimanapun ia anak saya dan saya pasti mengerti atas sikapnya tadi. Oiya mbak saya punya rencana bagaimana kalo chilla saya yang urus sekarang?! Jadi chilla bisa kumpul dengan papa, kakak dan adiknya?!”

“tidak bisa dek, nanti dia semakin stress lebih baik biar chilla tinggal disini nanti kalau ia mau masuk perguruan tinggi baru ia bisa tinggal dengan kamu dek, bagaimana?!”

“baiklah kalau demi chilla aku akan terima usulan mbak saja, nanti biar saya yang bicarakan dengan papanya”

***

Chilla sudah tidak bisa menikmati kehidupannya layaknya sebelum ia mengetahui kalau ia adalah seorang anak yang tidak diharapkan di dalam keluarganya, yang ia ketahui bahwa di dalam suatu keluarga mereka saling melindungi bukan membuang salah satu anggota keluarga tanpa alasan yang jelas. Sebenarnya apa yang terjadi mengapa mama kandungnya sampai tega membuang chilla dan tidak mengharapkannya. Mengapa kakak dan adik kandungnya seakan-akan mereka tidak mengetahui bahwa chilla merupakan salah satu anggota keluarga di dalam keluarganya. Dan mengapa papa kandung chilla tidak pernah mau kumpul bersama dalam kesempatan kumpul keluarga, mengapa ia terlalu sibuk dengan urusannya sendiri dan tidak pernah menganggap chilla ada di dalam dunia ini.

“ma, boleh chilla tidur dengan mama?! Chilla tidak bisa tidur mah”

“tentu saja sayang sini tidur dengan mama kebetulan papa mu hari ini lembur jadi pulang tengah malam”

“ma?!”

“hmm yah sayang, ada apa?”

“mah, chilla mau Tanya kenapa tante meysi buang chilla dan tidak mengharapkan keberadaan chilla? Memangnya dulu chilla bandel yah mah? Dan apa kakak dan adik chilla tahu semua nya?!”

“satu-satu dong sayang mama jadi bingung menjawab semua pertanyaan kamu. Kalau begitu mama akan cerita mengapa mama kamu menitipkan kamu ke mama”

“iya mah, chilla mau tahu semuanya.”

“tapi kamu harus janji untuk tabah mendengar semuanya?! dulu saat kamu dilahirkan mama sudah memiliki seorang putra yaitu kakak mu, waktu itu kakak mu berusia 3 tahun. Mama senang sekali mendengar kalau tante meysi memperoleh anak perempuan sehingga bisa dipasang-pasangkan dengan kamu. Mama waktu itu penasaran dengan kamu sayang makanya mama telepon tante meysi untuk membawa kamu kerumah karena setelah melahirkan kamu tante meysi tidak pernah kerumah lagi dan tidak memperkenalkan kamu dengan mama dan papa. Ketika malam tiba tante meysi datang dengan menggunakan taksi mama kaget karena kejadian itu sudah tengah malam sekali, kamu pun menangis dalam pelukan tante meysi karna kedinginan. Mama langsung memeluk kamu dan kamu pun langsung terdiam sejak itu mama sudah jatuh cinta dengan kamu. Setelah menidurkan kamu tante meysi pun cerita bahwa papa mu malu memiliki putri yang salah satu jarinya bersatu, bagi papa mu itu suatu kesalahan yang sangat besar makanya papa kamu tidak pernah datang dan memperkenalkan kamu kepada kami layaknya seperti saat lahirnya kakak kandung kamu dengan bangga papa kamu memperkenalkannya”

“hanya karna alasan itu ia tega membuang chill mah?! Lalu sekarang kan jemari chilla sudah normal karna dioperasi, ohhh chilla ngerti sekarang karna sekarang jari chilla normal baru mama dan papa kandung chilla cari dan ingin mengurus chilla”

“enggak sayang, itu suatu kesalahan zaman dulu. Mama mohon kamu mengerti kondisi saat itu dan memaafkan kedua orang tua kamu yah?!”

“chilla enggak tahu mah apa chilla mampu memaafkan mereka, chilla sudah terlalu sakit untuk menerimanya, lalu bagaiman dengan saudara kandung chilla apa mereka juga mengetahui bahwa chilla adalah saudara kandung mereka?!”

“chilla sayang kamu harus sabar yah mama percaya kalau kamu bisa menghadapi ini semua, me..mereka sudah tahu se..jak kamu berusia 14 tahun sayang”

Dengan mendengar itu semua chilla tidak bisa menahan air matanya, untuk menutupinya dari mama yang selama ini mengurusnya chilla menghadap kesamping dan pura-pura memejamkan kedua matanya sehingga mama nya menganggap bahwa chilla sudah tertidur. Dalam pikiran chilla ia mengingat-ingat bagaimana saudara kandungnya berhadapan dengan chilla selama ini, mereka tidak menyukai chilla mereka selalu membuat chilla menangis dan marah malah kak sony yang selalu membela chilla dihadapan mereka. Chilla tidak dapat membayangkan bagaimana kalau mereka tinggal dalam satu rumah, mungkin chilla akan dikerjai habis-habisan oleh mereka.

***

Sejak peristiwa itu chilla menutup dirinya karena malu terhadap teman-temannya, ia pun memutuskan untuk keluar dari tim basket yang ia dambakan itu. Tidak hanya kepada teman-temannya tetapi juga kepada kedua sahabatnya dan keluarganya, ia merasa malu karena ia adalah salah satu anak yang tidak diharapkan oleh kesua orang tuanya sehingga tega membuangnya kedalam keluarga yang hangat.

Sampai saat ini pun walaupun sudah 2 tahun lamanya ia tetap saja menangis sendiri di tengah dinginnya malam dengan di kegelapannya kamarnya. Ia masih berpikir untuk apa ia ada di dalam keluarga ini lagi sedangkan dia bukan anak kandung keluarga ini, ia pun hampir saja karna kebodohannya untuk mengundurkan diri dari sekolah untung mama angkatnya memberikan pengertian bahwa keputusan itu nanti ketika ia telah lulus sekolah baru ia diizinkan untuk memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang bangku kuliah atau tidak.

Saat ini banyak anak-anak yang tegang menantikan pak pos mengantarkan pengumuman kelulusan.



jumat, 19 februari 2010

hufhhh hari ini sama seperti hari sebelumnya belum ada kegiatan berarti setelah aku lulus dari bangku kuliah. aku masih sakit mungkin karna aku terbebani oleh IPK yang cukup membuat aku depresi, entah mengapa saat ini berbeda dengan saat aku dahulu. dulu saat aku kuliah dan sekolah aku sangat percaya diri bahwa aku berkeyakinan akan menjadi anak yang sukses dan membaagiakan orang tua. tapi itu benar menjadi kenyataan saat aku lulus aku lulus dengan prestasi ang cukup baik. dan kehidupan ku lancar apa adanya tanpa ada beban, baru lulus kuliah aku langsung mendapatkan tugas di kantor akuntan publik.
tapi setelah tugas ku selesai aku mengalami masa tersulit dalam hidup ku, aku kesulitan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan ku. mungkin karna aku terlalu menginginkan sesuatu yang sempurna dan sesuai dengan apa yang aku inginkan akibatnya aku menolak beberapa tawaran pekerjaan.
inilah aku saat ini, aku sakit dan belum bisa mencari pekerjaan lagi jika aku belum sehat,,,,tapi aku harus tetap semangat dan percaya akan adanya rezeki amiin